Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku.
Inginku katakan padamu, aku hidup dan besar dari keluarga bahagia. Orang tua yang begitu sempurna. Dengan cinta yang begitu membuak, aku dibesarkan dengan limpahan kasih yang tak terhingga. Maka, padamu ku katakan, saat Allah memilihmu dalam hidupku, maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku. Memperlakukanku dengan sayang yang begitu indah.
Padamu yang Allah pilihkan untukku,
Ketahuilah, aku hanya manusia biasa yang begitu banyak kekurangan dalam diriku. Aku bukanlah manusia sempurna, seperti yang mungkin kau pernah jumpa dan harapkan. Maka, ketika Dia memilihmu untukku, maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dengan keberadaanmu.
Dan aku tahu, kau pun bukanlah manusia yang sempurna. Dan ku berharap ketidak sempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu. Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku. Kau dan aku akan menjadi ‘kita’.
Padamu yang Allah pilihkan untukku,
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dengan ilmu dan tarbiyah, membentukku menjadi manusia yang mencintai Rabbnya. Maka ketika Dia memilihmu untukku, maka saat itu, Allah mengetahui bahawa kau pun telah menempa dirimu dengan ilmu Nya. Maka sambut lah tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita. Itulah visi pernikahan kita. Ibadah pada Nya semata.
Padamu yang Allah tetapkan sebagai satu tulang rusukku,
Ingatlah, aku adalah mahluk Nya dari tanah yang lembut. Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah. Maka, ketahuilah, saat itu Dia menghendaki kau menasihati dan menyabarkan ku dengan hikmah. Sungguh hatiku tetaplah manusia yang lemah pada kelembutan. Namun jangan kau biarkan aku lalai dalam kelembutan mu dan jangan pula membiarkanku begitu saja, kerana akan selamanya aku salah.
Namun tatap lah mataku, tersenyumlah. Tenangkan aku dengan genggaman tanganmu. Dan nasihati aku dengan bijak dan hikmah. Jangan biarkan ego ku terus melangit. Nescaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu. Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku.
Padamu yang Allah tetapkan sebagai bidadari duniaku, ketahuilah, ketika akad itu sudah disahkan oleh saksi mu, maka dimataku kau adalah yang terindah. Kata-kata mu adalah gurindam untukku. Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua permintaan mu dalam kemampuanku. Maka kalau kau berkenan ku meminta, jadilah bidadari yang indah, yang kukuh, yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya.
Padamu yang Allah pilih menjadi tongkat hidupku, dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita. Maka bantu lah aku didik mereka menjadi generasi yang merindui syurga. Yang di puncaknya akan diisi dengan amanah-amanah dakwah. Yang roh dan jiwanya selalu merindukan jihad. Yang darahnya mengalir darah syuhada. Dan ku yakin dari tanganmu yang penuh berkat, kau mampu bantu ku membentuk mereka. Dengan hatimu yang penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka. Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu.
Padamu yang Allah pilih sebagai makmum ku,
Ku memohon padamu. Dambakan lah redhaku padamu. Sungguh redhaku adalah redha Ilahi Rabbi. Mudahkanlah jalanku ke Syurga Nya. Kerana bagiku kau adalah salah satu anak kunci ku ke syurga Nya. Dan aku pasti, Allah memilih mu untukku bukan untuk sia-sia. Sudilah bersamaku menuju jalan redha Nya.
Credit : Ustaz Irfan Hanaffi.
0 comments:
Post a Comment